Ketika Mayit Bertemu Malaikat Ruman, dan Lima Perkara yang Diselidikinya

REPUBLIKA NETWORK, SEKITARKALTIM – Saat mayat setiap orang telah dimasukkan ke dalam liang lahadnya, maka saat itulah ia akan bertemu para malaikat.
Yang tugasnya akan menanyakan tentang amal-amal mayit, semasa hidup di dunia.
Salah satu malaikat yang akan ditemui penghuni kubur pertama kali, yakni Malaikat Ruman.
Ia malaikat yang diperintahkan Allah ta'ala untuk menyelidiki setiap amal yang dikerjakan mayit, ketika masih hidup di dunia. Malaikat Ruman akan meminta ahli kubur mencatat semua amal kebaikan dan keburukan yang pernah dilakukannya selama hidup di dunia pada kain kafannya.
Setelah itu, catatan amal itu digantungkan pada leher ahli kubur itu.
Imam Abu Hamid menyebutkan di dalam kitab Kasyful Ulum al Akhirah. Diriwayatkan dari Ibnu Mas'ud radhiyallahu anhu. Seorang sahabat bertanya, "Ya Rasulullah, apa yang pertama kali ditemui mayat ketika masuk dalam kuburnya?"
Rasulullah SAW menjawab, "Wahai Ibnu Mas'ud, tak ada yang bertanya padaku seperti ini satu orang pun kecuali engkau, maka yang pertama itu ia (mayat) dipanggil oleh malaikat yang bernama Ruman, yang tugasnya menyelidiki kejelekan penghuni kubur. Maka dia (malaikat Ruman) akan berkata, 'Wahai hamba Allah, tulislah amal-amalmu.'
Ahli kubur menjawab, 'Aku tak punya tinta dan tak juga punya kertas.'
Maka berkata malaikat Ruman, 'Maka jadikanlah kain kafanmu sebagai kertas, dan ludahmu sebagai tinta, dan jarimu sebagai pena.'
Malaikat itu memotong untuk ahli kubur itu sepotong kain kafannya, kemudian (ahli kubur) itu menulis walaupun saat di dunia tak pandai menulis.
Maka dia bisa mengikat semua perbuatan baiknya dan perbuatan buruknya dalam satu hari, kemudian malaikat melipat potongan kain itu dan menggantungkannya di leher ahli kubur itu."
Demikian dinukil dari kitab At-Tadzkirah karya Imam Qurthubi.
Lima Perkara yang Dihadapi Jenazah di Kubur
Lalu, bagaimana kondisi seseorang sesaat setelah jenazahnya dimakamkan? Dilansir Elbalad, para ulama menjelaskan kondisi mayit setelah kematian dan usai jasadnya dimakamkan.
Saat itu, ia berada dalam alam barzakh hingga sampai waktunya hari akhir.
Allah SWT berfirman, yang artinya: "Agar aku dapat berbuat kebajikan yang telah aku tinggalkan.' Sekali-kali tidak! Sesungguhnya itu adalah dalih yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada barzakh sampai pada hari mereka dibangkitkan." (QS al-Mu’minun: 100).
Alam barzakh bagian dari alam akhirat, karena menjadi alam antara dunia dan akhirat. Dinamakan barzakh karena sebagai pembatas atau jalan yang memisahkan dua tempat.
Ada lima perkara yang akan dihadapi seseorang, beberapa menit setelah kematian.
Pertama, dimulai sesaat setelah dia dikubur. Jenazah si mayit akan menyatu dengan tanah, sebagai bahan utama penciptaan manusia. Ia pun akan merasa kesepian.
Ia akan merasakan kondisi asing dalam kubur. Semua akan menghadapi kondisi demikian, baik Mukmin maupun kafir.
Kedua dan ketiga, si mayit juga akan menghadapi fitnah kubur dan pertanyaan dua malaikat yang tidak akan luput dirasakan siapapun dari umat manusia atau umat nabi mana pun.
Hal ini akan dimulai sejak langkah para kerabat menjauh dari kubur.
Bahkan orang yang meninggal akan mendengarkan gesekan sandal para kerabatnya. Dua malaikat akan bertanya tentang Tuhan Anda, tentang agama Anda, tentang Nabi Anda.
Kemudian, yang keempat dan yang kelima, orang akan menghadapi siksa dan nikmat kubur.
Nikmat dan keselamatan di alam kubur adalah bagi yang mampu menjawab pertanyaan dua malaikat dengan baik. Adapun siksa kubur akan ditimpakan bagi mereka yang tidak mampu menjawabnya.
Semua kondisi ini sebenarnya sudah diberi peringatan oleh Allah SWT dan Rasul-Nya agar tiap Mukmin bisa menghindar dari siksaan. Allah SWT berfirman, yang artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Mahamengetahui apa yang kamu kerjakan. Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik. Tidaklah sama penghuni-penghuni neraka dengan penghuni-penghuni jannah, penghuni-penghuni janah itulah orang-orang yang beruntung.” (QS al-Hasyr: 18-20).
Republika