Home > News

Ojol Bertemu Gibran, Asosiasi Tak Kenal: Mereka Mewakili Siapa?

Asosiasi menekankan aspirasi itu harus ada keterwakilan.
Ratusan ojol menyalakan lilin sebagai bentuk solidaritas atas wafatnya Affan. 
Ratusan ojol menyalakan lilin sebagai bentuk solidaritas atas wafatnya Affan.

REPUBLIKA NETWORK, SEKITARKALTIM – Publik dihebohkan dengan pertemuan sejumlah driver ojol dengan putra Jokowi, Gibran Rakabuming.

Masyarakat menilai hal itu sebagai langkah pencitraan menarik simpati publik di tengah situasi gejolak sosial yang memakan korban jiwa.

Di sosial media bererdar video jika delegasi ojol itu punya hubungan dekat dengan Gibran dan bukan pengemudi daring asli.

Bahkan, Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojol Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono, mengaku tak mengenal para perwakilan pengemudi ojol yang diajak bertemu Gibran di Istana Wakil Presiden itu.

Ia mengeklaim para pengemudi ojol lainnya juga mempertanyakan identitas mereka.

"Siapa orang-orang ini yang mengaku menggunakan atribut ojek online? Jadi kapasitas mereka sebenarnya bagaimana? Apakah bicara dengan Wakil Presiden mewakili ojol, atau hanya pertemuan pribadi saja?" katanya saat dihubungi wartawan, Selasa (2/9/2025).

Ia juga mempertanyakan motif dari pertemuan tersebut. Apalagi, asosiasi ojol tidak menerima undangan untuk hadir dalam pertemuan itu.

"Itu yang jadi pertanyaan. Apakah hal ini rekayasa dari Wapres Gibran untuk menarik simpati pengemudi ojek online, atau memang ada orang-orang yang mengaku mewakili pengemudi ojol? Karena kami sebagai asosiasi tidak merasa ada anggota kami yang menghadap Wapres," ujarnya.

Menurut Igun, undangan pertemuan dengan pejabat negara biasanya akan disampaikan melalui asosiasi. Hal itu dilakukan agar aspirasi yang disampaikan menjadi lebih terarah.

"Bukan asal comot dari pinggir jalan. Aspirasi itu harus ada keterwakilan. Kalau lembaga seperti kami, ada keterwakilan di seluruh Indonesia," kata dia.

Soal keraguan identitas mereka, menurut Igun, hal itu menajdi hak masyarakat untuk menilai. Yang ia tahu, orang-orang yang menggunakan atribut ojol itu tidak terkonfirmasi sebagai bagian dari asosiasi.

Meski menimbulkan kecurigaan, tetapi Direktur Public Affairs & Communications PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) Ade Mulya mengatakan, salah satu pengemudi ojol dalam pertemuan itu salah satu mitranya, yang bernama Mohamad Rahman Tohir alias Cang Rahman.

Menurutnya, Cang Rahman adalah benar mitra aktif Gojek sejak 2015.

"Aspirasi yang disampaikan pun murni dari para mitra sendiri, mulai dari permohonan dukungan bagi keluarga rekan yang telah berpulang, solidaritas sesama pengemudi, hingga harapan agar situasi tetap aman dan damai," kata dia melalui keterangannya.

Ade mengatakan, Gojek dan aplikator lain telah dihubungi Kantor Wakil Presiden untuk menghadirkan perwakilan mitra ojol dari seluruh aplikasi dalam dialog bersama Wapres pada Sabtu (30/8/2025). Tujuannya adalah untuk mendengar langsung aspirasi dan harapan para mitra.

"Kami sangat mengapresiasi setiap undangan resmi yang ditujukan kepada mitra driver. Karena dengan demikian, kami bisa memastikan mitra yang hadir benar-benar mitra aktif kami, yang sehari-hari bekerja, terlibat dalam komunitas, dan dipercaya oleh rekan-rekannya," katanya.

Republika

× Image