Connie Bakrie: TNI versus Ferry Irwandi Tak Masuk Akal, Kenapa Tak Bongkar Soros?

REPUBLIKA NETWORK, SEKITARKALTIM – Rencana TNI yang akan mempidanakan CEO Malaka Project Ferry Irwandi, memantik Pengamat Militer dan Pertahanan Connie Rahakundini Bakrie, bersuara.
Melalui unggahan video di akun pribadinya, Connie berpendapat, seharusnya TNI menunjukkan kapasitasnya di bidang pertahanan siber.
Bukan dengan menjadikan warga sipil sebagai target.
Ia kemudian membahas isu yang selama ini sering digembar-gemborkan ihwal dugaan campur tangan asing di balik aksi demonstrasi yang berujung ricuh pada Agustus.
"Kalau memang benar ada permainan asing, misalnya operasi (George) Soros seperti yang sering disebut, kenapa tidak itu yang dibongkar? Kenapa justru sibuk menghadapi seorang Irwandi? TNI versus Irwandi, menurut saya tidak masuk akal. Sorry to say this ya, tapi saya ingin saja berkomentar," ujar Connie, dinukil Jumat (12/9/2025).
Apalagi, lanjutnya, TNI bisa sangat mudah mencari keberadaan Ferry dan menangkapnya tanpa harus dipublikasikan secara berlebihan.
"Kenapa ya kalau bisanya cuma nangkep, urusan Irwandi ya gampang sekali rumahnya. Kalau enggak salah di Sentul dan enggak usah juga pakai publikasi ramai begitu, mendingan kalau memang TNI itu canggih banget dan percaya," sindirnya.
Ia melanjutkan, "Kalau saya komentarnya sederhana saja ya. Kenapa ya, Irwandi ini kan warga negara Indonesia, saya enggak kenal ya, tapi maksud saya dia warga negara Indonesia dianggap ancaman cyber oleh institusi TNI, as if TNI harus menghadapi seorang Irwandi gitu loh," ujar Connie, heran.
"Jadi aku kira, apa TNI enggak merendahkan dirinya sendiri itu kalau menurut pandangan aku," kritiknya.
Connie mengaku tak percaya ada permainan asing atau operasi Soros yang jadi argumentasi sejumlah pihak terkait kejadian rusuh beberapa waktu lalu.
"Kalau saya sih enggak percaya bahwa ada permainan asing katanya ada operasi Soros, apa pun itu walau pun saya tinggal di Rusia tapi saya enggak percaya argumentasi itu," tegasnya.
Kenapa enggak TNI membuktikan saja, lanjut Connie, misalnya soros yang betul-betul mengacak-acak Indonesia, kenapa mesti seorang Irwandi.
DPR: Banyak Hal Lebih Penting bagi TNI
Selain Connie, Anggota Komisi I DPR RI Junico Siahaan juga berpendapat sama.
Junico menilai banyak hal yang lebih penting bagi TNI daripada berupaya memidanakan Ferry Irwandi ke polisi terkait dugaan pencemaran nama baik.
Ia juga mempertanyakan dasar TNI ingin melaporkan Ferry atas tuduhan pencemaran nama baik. Menurutnya, penegakan hukum dalam UU ITE harus dilakukan secara proporsional.
“Padahal banyak yang lebih urgen untuk ditindak,” kata Junico, dilansir Republika, Jumat (12/9/2025). Ia menilai aparat penegak hukum perlu mempertimbangkan urgensi dan dampak suatu kasus secara lebih menyeluruh sebelum menetapkan langkah hukum.
"Banyak kasus lain yang secara substansi lebih mendesak dan berdampak luas yang juga perlu mendapat perhatian aparat," katanya.
Junico berpendapat banyak kasus-kasus yang berkaitan penyebaran hoaks, ujaran kebencian berbasis SARA, peretasan, hingga pelanggaran privasi di ruang digital, tidak dapat berdampak langsung terhadap ketertiban sosial dan keamanan masyarakat.
Di sisi lain, ia menekankan kebebasan berekspresi dijamin untuk setiap warga negara, seperti yang termaktub dalam konstitusi negara yakni UUD 1945.
Menurutnya, ruang digital adalah ruang publik, yang tidak bisa serta-merta disterilkan dari suara-suara yang berbeda pendapat.
"Dalam negara demokrasi, lembaga negara termasuk institusi pertahanan harus menunjukkan keteladanan dalam menyikapi kritik dan ekspresi warga negara,” katanya.
Junico menegaskan Komisi I DPR RI terus mendorong agar UU ITE digunakan secara bijak.
Dalam hal ini, peran aparat penegak hukum sangat strategis dalam menjaga keseimbangan antara kebebasan berekspresi dan kepastian hukum.
"Kami tidak dalam posisi membenarkan pelanggaran hukum dalam bentuk apa pun, tetapi kami mendorong adanya proporsionalitas,” tegasnya.
Taufik Hidayat