Home > Regional

Kuartal II Tahun 2025, Realisasi Investasi Kaltim Capai Rp43,47 Triliun

Kaltim dikenal sebagai lumbung batu bara nasional, menyumbang sekitar 60 produksi nasional.
Tambang batu bara. 
Tambang batu bara.

REPUBLIKA NETWORK, SEKITARKALTIM – Realisasi investasi Kaltim sampai kuartal kedua tahun 2025 mencapai Rp43,47 triliun. Angka ini serupa 54% dari target total Rp79,86 triliun.

Dari total capaian investasi kuartal kedua tahun ini, Penanaman Modal Dalam Negeri masih mendominasi dengan nilai kontribusi Rp32,42 triliun. Sedangkan Penanaman Modal Asing menyumbang Rp11,03 triliun.

Untuk sektor primadona masih tetap dipegang sektor pertambangan dengan nilai investasi Rp18,21 triliun dengan sebaran sekitar 4.230 proyek. Meski beitu, arah investasi perlahan mulai berubah.

Gubernur Kaltim Rudy Mas'ud, memastikan pihaknya akan membawa provinsi ini menuju era energi hijau dengan mendorong investasi di sektor energi baru terbarukan.

Ia menilai, selain minyak dan gas bumi selama ini Kaltim dikenal sebagai lumbung batu bara nasional yang menyumbang sekitar 60% produksi nasional.

"Kita akan terus dorong pengembangan energi baru terbarukan," kata Rudy Mas'ud dalam keterangan resmi, dinukil pada Senin (13/10/2025).

Menurutnya energi tidak terbarukan punya dampak bagi lingkungan dan sosial. Selain akan habis, juga berefek ekonomi daerah ketika Dana Bagi Hasil berkurang tahun ini dan tahun depan.

Rudy kemudian mengingatkan tahapan menuju era energi hijau tidak akan lepas dari tantangan demi tantangan. Tapi Pemprov Kaltim optimis akan terus mendorong investasi di sektor energi baru terbarukan.

Ia berharap lewat pengembangan investasi EBT bisa menciptakan lapangan kerja baru dan memperkuat ekonomi daerah serta menjaga keberlanjutan lingkungan.

Rudy juga meyakini hal itu bisa memantik calon investor. "Energi bersih akan menarik investor kelas dunia dan membuat ekonomi Kaltim jadi lebih stabil dan maju," imbuhnya.

Selain energi terbarukan, pihaknya turut konsen pada sektor pertanian, pangan, dan hortikultura sebagai prioritas menuju swasembada dan kemandirian pangan nasional.

Apalagi, realisasi investasi tanaman pangan, perkebunan, dan peternakan termasuk sektor yang mencatat kontribusi signifikan. Bahkan nilainya tembus Rp4,71 triliun dari 746 proyek, dan industri kertas serta percetakan senilai Rp2,01 triliun dari 50 proyek.

Yan Andri

Image
Republika Network

Sekitarkaltim.ID -

× Image