Kata Tom Lembong soal Reaksi Luhut Panjaitan dan Budiman Sudjatmiko
SEKITARKALTIM.ID, REPUBLIKA – Usai debat cawapres, nama Tom Lembong menjadi perhatian publik. Terlebih paska tim Prabowo-Gibran menilai karakter dan profesionalisme dari Co Captain Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Tom Lembong, itu.
Reaksi beragam dari tim Prabowo berdatangan, mulai Bahlil Lahadalia, Budiman Sudjatmiko sampai Luhut Binsar Panjaitan.
Menanggapi hal itu, Thomas Lembong, tak ambil pusing. Ia menilai tim Pemenangan Prabowo-Gibran itu, hanya menjalankan tugas sebagai pemadam kebakaran.
Tom Lembong mengibaratkan kebakaran disebabkan Gibran dan tim penasehat debatnya saat debat cawapres akhir pekan lalu.
"Mereka kirim rudal, tapi yang kebakaran sebelah sana. Kelihatannya kebakarannya besar karena sampai mengerahkan dari mulai Pak Bahlil, Habiburokhman, Budiman sampai sekelas Pak Luhut. Semuanya lagi jadi pemadam kebakaran,” ujar Tom Lembong, dikutip dari video klarifikasi di TikTok, Kamis (25/1/2024).
Ia menambahkan, “Jadi pasukan pemadam kebakaran itu sampai segitunya ya, berarti ini benar-benar kebakaran yang dahsyat."
Tom Lembong mengeklaim memahami psikologis yang dialami tim penasehat debat Gibran saat ini.
Ia yakin tim debat Gibran sudah kena semprot Gibran, Prabowo bahkan oleh Jokowi. Karena Tom pernah merasakan berada dalam posisi sebagai salah satu penasehat Jokowi sejak Gubernur DKI sampai menjadi presiden.
Tom menilai kepanikan dari tim Gibran disebabkan karena status sebagai pemenang saat debat cawapres pertama. Mantan Menteri Perdagangan itu mengakui saat debat cawapres pertama, Gibran tampil mengesankan melewati ekspektasi publik.
Tapi saat sudah berstatus pemenang, Gibran sudah dibebani ekspektasi tinggi timnya. Sehingga sulit bagi Gibran mengulangi kesuksesan debat pertama.
"Di debat kedua (debat cawapres pertama), Mas Gibran punya kelebihan, yaitu ekspektasi yang rendah, sehingga jauh melampaui ekspektasi, dengan menang,” ujarnya.
Lalu setelah itu bebannya tinggi, ekspektasi sudah tinggi sekali. Ia menilai settingan tim Gibran ingin lebih agresif lagi. “Hajar habis sampai, keluar itu senjata, seperti (kata-kata) contekan dari Tom Lembong," ujarnya.
Ia menilai dengan sikap yang diperlihatkan Gibran di debat cawapres terakhir, justru menjatuhkan marwahnya sendiri.
Di sisi lain, Tom mengeklaim cawapres yang didukungnya, yakni Muhaimin menurutnya tampil mengesankan karena tetap tenang, menghormati lawan dan konsisten bicara substansi.
"Sekali lagi senjata makan tuan, malah Mas Gibran yang kelihatan kurang berkelas," ujar Tom Lembong.
Sumber: Republika