Home > Serba Serbi

Jejak Friendster: Sosmed yang Terkubur 9 Tahun dan Mulai Bangkit Kembali

Sosial media ini pernah boom di era 2000 an.
Tampilan laman Friendster, dengan wajah yang lebih segar. (tangkapan layar)
Tampilan laman Friendster, dengan wajah yang lebih segar. (tangkapan layar)

SEKITARKALTIM, REPUBLIKA – Di era 2000 an, sosial media Friendster memberi pengalaman berselancar yang mengasyikan. Namun, saat memasuki masa kejayaannya, Friendster harus tutup dan meninggalkan kerinduan bagi para penggunanya.

User Friendster harus menahan kangen cukup lama. Setelah sembilan tahun terkubur dalam ingatan, kini Friendster bangkit kembali dengan penampilan dan layanan baru.

Bukan semata sebagai platform media sosial, namun Friendster menjadi wadah bagi peselancar daring yang menyatukan interaksi digital. Friendster bisa dianggap menjadi salah satu peletak awal yang memberi kontribusi besar dalam membentuk lanskap sosial media di Indonesia.

Sosmed ini dibangun tahun 2002 dari tangan dingin Jonathan Abrams.

Friendster mnejadi salah satu platform yang mengajak pengguna membuat profil pribadi, berinteraksi dengan kerabat, dan memperluas jejaring sosial. Meski Friendster perusahaan yang berbasis di Amerika Serikat, dampaknya di Indonesia begitu signifikan.

Sosmed Friendster tak bsia dilepaskan dalam perjalanan sejarah sosial media di Indonesia.

Di awal 2000-an, internet masih terbatas. Bahkan akses ke sosial media amat sepi dan sunyi, dak tidak sepopuler sekarang. Sosmed Friendster pun menjadi platform yang memungkinkan orang-orang Indonesia terhubung dengan teman-teman mereka secara online.

Bisa berbagi foto, dan memperbarui status mereka.

Sejumlah fitur Friendster yang ikonik antara lain, testimoni. Para pengguna bsia meninggalkan pesan positif di profil pengguna, dan Friendster Blog. Ini memudahkan pengguna membuat catatan harian.

Selang waktu, Friendster menjadi fenomena di Indonesia. Masyarakat sangat antusias membuat profil, mengundang teman, dan saling berinteraksi.

Beberapa tahun setelah diluncurkan, banyak orang Indonesia yang daftar Friendster dan menghabiskan waktu mereka di genggaman gadgetnya. Menjadikan platform sosial media Friendster sebagai bagian penting dari kehidupan digital saat itu.

Sayangnya, kejayaan Friendster di Indonesia tak berlangsung abadi. Musababnya jumlah pengguna yang sangat besar, membuat server Friendster mengalami masalah kapasitas. Bahkan pengguna sering mengalami kesulitan mengaksesnya.

Walau begitu, antusias pengguna di Indonesia terhadap Friendster tetap tinggi. Sosmed ini telah menjadi bagian penting dalam sejarah sosial media Indonesia, yang telah memiliki peran kunci membentuk cara masyarakat berinteraksi secara digital.

Terkubur Sembilan Tahun

Friendster diluncurkan tahun 2002, dan menjadi tren di awal 2000-an. Meski saat ini seakan ketinggalan zaman, Friendster tetap memberi kontribusi besar dalam membentuk pondasi sosial media.

Bahkan di masa puncaknya, Friendster memiliki lebih dari 100 juta pengguna, sebagian besar di Asia Tenggara. Per bulan Juni 2008, sosmed ini punya pengguna aktif bulanan mencapai 37,1 juta orang.

Dari angka itu, mayoritas pengguna Friendster berasal dari Asia. Angka pengguna Asia mencapai 33 juta pengguna aktif bulanan. Pada medio Juli 2009, setelah beberapa masalah teknis dan desain ulang, somed ini mengalami penurunan traffic yang dahsyat.

Musababnya, pengguna mulai beralih ke media sosial lain seperti Facebook. Setelah itu, Friendster berubah menjadi situsweb gim online. Data-data kenangan pengguna media sosial itu, per 31 Mei 2011, dihapus pihak Friendster. Lalu, situs ini benar-benar terkubur di tahun 2015.

Kini, Friendster kembali hadir di Indonesia setelah menghilang selama sembilan tahun. Kabar kebangkitannya disambut antusias para pengguna di Indonesia, terutama kalangan generasi milenial dan gen Z.

Januari 2024, Friendster bikin kejutan dengan hadir kembali dalam versi lebih segar. Tampilannya lebih modern dan responsif. Selain itu ada penambahan fitur baru seperti video call, live streaming, dan grup. Perubahan ini sebagai upaya Friendster bersaing di pasar sosial media yang kian ketat.

Banyak yang mengaku senang dapat kembali bernostalgia dengan platform yang pernah menjadi bagian penting dalam perkembangan media sosial di tanah air.

Fakta ini terkonfirmasi dengan hadirnya laman resmi sosial media Friendster di https://friendster.com.

Saat ini laman tersebut sudah bisa diakses publik. Langkah ini menandai era baru bagi Friendster yang berusaha memanfaatkan sentimen nostalgia untuk menarik kembali perhatian pengguna di tengah persaingan ketat di dunia sosial media.

Sosial media Friendster kembali akan menemani keseruan netizen di Indonesia. Nah, kamu bisa daftar Friendster di laman resminya meski harus melalui antrian panjang. Tertarik bernostalgia?

Mila

× Image