Home > Politik

KPU Pastikan Pemungutan Suara di Malaysia Lancar

Pemungutan suara di luar negeri lebih awal.
Pemilu 2024. 
Pemilu 2024.

SEKITARKALTIM, REPUBLIKA NETWORK – Ketua Komisi Pemilihan Umum, Hasyim Asy’ari, memastikan proses pemungutan suara untuk Pemilu 2024, di Kuala Lumpur Malaysia, berjalan lancar.

Sesuai jadwal Panitia Pemilihan Luar Negeri, di Kuala Lumpur pemungutan suara metode TPS dilaksanakan 11 Februari. Dalam proses itu, ada sekitar 222.945 pemilih suara yang tercatat dilayani di WTC.

Namun, terkait jumlah persentase pemilih yang menyalurkan suaranya, masih belum bisa diketahui. Musababnya, operasional mulai dari pukul 08.00 hingga pukul 18.00 waktu setempat.

“Alhamdulillah laporan menunjukkan pemungutan suara di luar negeri berjalan baik dan lancar. Memang yang jadi ‘concern’ itu Kuala Lumpur, kemudian Jeddah. Alhamdulillah semua berjalan lancar,” ujar Hasyim usai meninjau proses pelaksanaan pemungutan suara di Kuala Lumpur, Ahad (11/2/2024).

Menurutnya, pihak KPU akan melihat situasi. Jika ada sesuatu yang ditemukan tidak prosedural maka akan dicek. Jika memang harus ada yang dibenahi, maka akan dibenahi.

Kata Hasyim, pemungutan suara di luar negeri berlangsung lebih awal dibanding jadwal pencoblosan di Indonesia. Namun perhitungan suara dilakukan bersama dengan perhitungan di dalam negeri.

Ia mengatakan sejak Sabtu (10/2) malam hingga subuh di hari pemungutan suara ia ikut memantau persiapan pemilu yang dilakukan PPLN Kuala Lumpur di WTC. Segala sesuatunya diusahakan dipersiapkan maksimal agar pemilih dalam jumlah yang begitu banyak bisa terlayani dengan baik dan tertib.

Mereka yang masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) mendapat kesempatan menyalurkan hak suara dari pukul 08.00-18.00. Sedangkan yang masuk Daftar Pemilih Tambahan (DPTb) mulai dilayani dua jam sebelum TPS ditutup.

Ia mengatakan bagi mereka yang masuk Daftar Pemilih Khusus (DPK) maka dilayani pukul 17.00.

Namun, ia mengatakan itu semua situasional. Jika memang di separuh waktu dari 10 jam atau 13 jam pelaksanaan pemungutan suara jumlah DPT yang hadir sudah mulai sepi maka mereka yang masuk dalam DPTb dan DPK sudah dapat dilayani.

“Intinya kalau masih ada surat suara yang tersedia. Tapi kalau kita perhatikan surat suara masih tersedia dan kalau lihat dari dalam meja-meja pendaftaran juga terlihat rapi,” ujar Hasyim.

Terkait pemilih di luar pintu masuk, menurut dia, juga tertib. Setelah mendaftar mereka silih berganti memasuki bilik-bilik suara yang disediakan dari 223 TPS yang ada.

Masing-masing TPS tersedia dua bilik suara, sehingga total bilik suara menjadi 446, kata Hasyim.

Sejumlah insiden terjadi saat WNI mengantre dalam proses pemungutan suara di WTC Kuala Lumpur. Banyaknya jumlah pemilih yang hadir dalam satu waktu yang bersamaan sempat membuat adanya penumpukan massa, yang perlahan mencair saat mereka yang masuk DPTb dan DPK mulai diperbolehkan masuk melakukan pencoblosan.

Desak-desakan dalam antrean terjadi karena mereka yang telah lama menunggu berebut untuk dapat segera melakukan pencoblosan surat suara. Pembatas antrean di dalam lobi WTC beberapa kali rusak karena sempat diterabas oleh pemilih.

Ada pula puluhan WNI yang datang sekitar 20 menit setelah TPS ditutup dan meminta agar tetap dapat menyalurkan hak suara. Suasana tegang mencair setelah PPLN Kuala Lumpur mendatangi kelompok warga tersebut dan menjelaskan aturan yang telah ditetapkan, bahwa batas penerimaan pemungutan suara paling lambat pukul 18.00.

Republika

× Image