Baru 12 Jam Rilis di Youtube, Film Dirty Vote Ditonton 2 Juta Kali
SEKITARKALTIM, REPUBLIKA NETWORK – Belum genap satu hari, film dokumenter Dirty Vote telah ditonton jutaan kali. Dirty Vote, sebuah film dokumenter dari tiga pakar hukum tata negara.
Film ini rilis di Youtube pada Ahad (11/2/2024), dan hanya dalam 12 jam telah ditonton 2 juta kali. Dirty Vote, film dokumenter yang mengungkap kecurangan Pemilu 2024.
Film dokumenter Dirty Vote berisi tiga pandangan dari ahli hukum tata negara, yakni Bivitri Susanti, Feri Amsari, dan Zainal Arifin Mochtar, yang tayang di akun YouTube Dirty Vote hari ini, Ahad.
"Ketiganya menerangkan betapa berbagai instrumen kekuasaan telah digunakan untuk tujuan memenangkan pemilu sekalipun prosesnya menabrak hingga merusak tatanan demokrasi," demikian keterangan resmi terkait peluncuran dokumenter itu.
Bivitri menjelaskan, Dirty Vote sebuah film dan rekaman sejarah ihwal dugaan rusaknya demokrasi yang sudah terjadi di Indonesia.
Ia bilang, Dirty Vote bercerita tentang dua hal, pertama tentang demokrasi yang tidak bisa dimaknai sebatas terlaksananya Pemilu.
"Bukan hanya hasil penghitungan suara, tetapi apakah keseluruhan proses pemilu dilaksanakan dengan adil dan sesuai nilai-nilai konstitusi," paparnya. Ia menegaskan pentingnya sikap publik dalam merespons praktik kecurangan dalam pelaksanaan Pemilu 2024.
Pakar hukum lainnya, Feri Amsari mengatakan membiarkan kecurangan Pemilu sama halnya merusak bangsa Indonesia. "Rezim yang kami ulas dalam film ini lupa bahwa kekuasaan itu ada batasnya,” ujarnya.
Menurutnya tidak pernah ada kekuasaan yang abadi. Sebaik-baiknya kekuasaan meski masa berkuasa pendek, tapi bekerja demi rakyat.
“Seburuk-buruknya kekuasaan yang hanya memikirkan diri dan keluarganya dengan memperpanjang kuasanya," papar Feri.
Di Youtube, sampai Ahad pukul 23.00 WITA, film ini telah dikomentari 25 ribu komentar. Banyak dari komentar yang mengapresiasi film Dirty Vote. Salah satunya, @zainulmuttaqin1401, yang menilai pemilihan waktu tayang mendekati hari pencoblosan lantaran memanfaatkan momentum.
“Yg msh bertanya kenapa di tampilkan sekarang? Tidak jauh sebelumnya. Jawaban nya karena ini MOMENTUM nya. Apabila di tampilkan jauh sebelumnya, pasti Informasi nya akan tenggelam. Selamat berpikir rasional ya. Apapun keputusan pemilu nanti sdh ada Takdirnya. Namun Kita punya Ikhtiar yg akan dipertanggung jawab kan bagi bangsa,” ujar @zainulmuttaqin1401.
Mila