Home > Mancanegara

Tak Peduli Tekanan Barat, Iran Tetap Akan Serang Israel

Barat tak peduli dengan genosida tapi malah meminta Iran menghentikan rencana serangan balasannya kepada Israel.
Warga Palestina semakin tersiksa atas gennosida yang dilakukan zionis. 
Warga Palestina semakin tersiksa atas gennosida yang dilakukan zionis.

REPUBLIKA NETWORK, SEKITARKALTIM - Presiden Iran Masoud Pezeshkian menegaskan Iran memandang hak menghukum agresor sebagai hak yang sah bagi semua negara.

Ia mengilustrasikannya sebagai cara menghentikan kejahatan dan agresi Israel. Pezeshkian tak mempedulikan seruang Barat yang meminta Iran menahan diri agar membatalkan menyerang Israel.

“Iran tidak akan pernah menyerah pada tekanan, sanksi, intimidasi, dan agresi. Iran tetap memiliki hak menanggapi agresor berdasarkan prinsip-prinsip internasional,” tegas presiden, dilansir ISNA.

Iran menolak seruan Amerika Serikat dan negara-negara Eropa agar menahan diri dari ancamannya terhadap Israel. Presiden Pezeshkian juga menekankan Iran tidak perlu meminta izin kepada siapa pun untuk membalas pembunuhan kepala biro politik Israel Hamas Ismail Haniyeh di Teheran.

Sikap tegas tak hanya disampaikan Presiden Pezeshkian, Pemimpin Tertinggi Ayatollah Khamenei juga memberi isyarat bahwa Iran tidak berencana untuk tunduk pada tekanan Barat.

Ia menegaskan tidak ada penundaan serangan balasan kepada Israel.

"Menurut Al Quran, kemunduran nontaktis bidang apa pun, dari militer, politik, publisitas, dan ekonomi, akan diikuti murka ilahi," tegasnya, dikutip dari Al Jazeera.

Khamenei mengatakan musuh-musuh Iran selalu berusaha menanamkan rasa takut di negara tersebut dan memaksanya untuk mundur di medan militer.

"Tujuan musuh menciptakan perang psikologis di bidang militer untuk menciptakan rasa takut dan kemunduran," imbuh Khamenei.

"Sejak kemenangan revolusi, musuh telah memberi tahu bangsa kita melalui pelbagai cara, jika Anda harus takut pada Amerika, Inggris, dan Zionis."

Ayatollah Khamenei menegaskan akibat dari membesar-besarkan kekuatan musuh maka akan timbul perasaan pasif, tertarik pada budaya musuh, dan meremehkan budaya sendiri.

"Hasil dari kepasifan itu menerima gaya hidup pihak lain dan menggunakan ungkapan asing."

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani menyuarakan ketegasan Pezeshkian, dengan memantapkan rencana Iran yang tetap berkomitmen mempertahankan kedaulatannya. Sekaligus tidak akan meminta izin untuk menjalankan hak-haknya yang sah.

“Negara-negara Eropa tidak mengajukan keberatan atas kejahatan internasional Israel. Tapi dengan kurang ajar malah meminta Iran tak menanggapi pelanggaran kedaulatan,” tegasnya.

Al Jazeera melaporkan, Amerika telah meminta Turki dan sekutu lain yang memiliki hubungan dengan Iran agar berupaya meredam ketegangan di Timur Tengah.

Mila

× Image