Mudahkan Korespondensi Organisasi, PBNU Luncurkan Digdaya Persuratan
REPUBLIKA NETWORK, SEKITARKALTIM – Nahdlatul Ulama yang kini memasuki usia ke-102 tahun, terus melakukan inovasi dalam mengikuti tren perkembangan zaman. Salah satunya, memanfaatkan teknologi digital untuk memudahkan korespondensi resmi organisasi.
Bertepatan dengan hal itu, Ketua Umum Pengurus Besar NU, KH Yahya Cholil Staquf meluncurkan implementasi Digdaya Persuratan Tingkat Pengurus Cabang NU, pada Sabtu (1/2/2025) malam.
Sebanyak 220 PCNU telah siap menerapkan Digdaya Persuratan dalam korespondensi resmi organisasi. Peluncuran dilakukan bersama 500 fungsionaris PCNU dan PWNU yang hadir melalui zoom meeting.
Kesiapan ratusan Pengurus Cabang NU untuk menerapkan Digdaya Persuratan dalam korespondensi menandai transformasi digital di lingkungan Nahdlatul Ulama.
Ketum PBNU Gus Yahya menuturkan, sebagai Jam’iyah dengan jaringan organisasi yang begitu luas dan struktur yang kompleks serta berbagai macam layanan yang diberikan, tidak ada pilihan lain bagi Nahdlatul Ulama kecuali mengadopsi sistem digital dalam tata kelola organisasi.
“Ini adalah arena pengorganisasian yang sangat luas dan kompleks. Sejak lama saya berpikir bahwa kita punya beberapa pilihan terkait hal ini. Tapi, tidak mungkin lagi kita mengelola organisasi sebesar NU dengan cara manual. Tidak ada pilihan lain untuk bertahan kecuali dengan menggunakan sistem digital,” ujar Gus Yahya, dalam keterangannya di Jakarta, Senin (3/2/2025).
Menurutnya, berbagai pemerintahan di dunia juga telah menyadari kondisi tersebut.
Itulah yang melatarbelakangi lahirnya sistem e-government beberapa tahun belakangan ini. Pemerintah Indonesia sendiri saat ini semakin gencar mencanangkan sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE).
“Sekali lagi saya tegaskan, tidak ada pilihan lain untuk mengurus organisasi ini kecuali dengan sistem digital,” tegasnya.
Ia menambahkan, kalau tidak pakai sistem digital, maka paling yang terurus hanya NU di Jawa Timur dan Jawa Tengah.
“Itu pun mungkin hanya sampai tingkat PCNU. Tingkat di bawahnya bisa jadi tidak terurus,” kata Gus Yahya.
Selain meluncurkan Digdaya Persuratan, PBNU juga meluncurkan sistem Penilaian Kinerja yang merupakan bagian dari aplikasi Digdaya Kepengurusan. Dengan penilaian kinerja ini, PBNU berharap dapat mendapatkan potret kondisi riil struktur organisasi di tingkat cabang ke bawah.
Dengan demikian, hal tersebut dapat menjadi dasar bagi perumusan program dan kebijakan organisasi.
Digdaya NU adalah sebuah platform digital yang berasal dari akronim Digitalisasi Data dan Layanan Nahdlatul Ulama. Platform digital yang dikembangkan PBNU sejak 1 Agustus 2024 ini meliputi berbagai layanan yang akan masuk dalam ekosistem Digdaya NU.
Antara lain Digdaya Persuratan, Digdaya Kepengurusan, Digdaya Pesantren dan Digdaya Edukasi.
Republika