Home > Regional

Wamendagri: PKK Strategi Pembangunan Berbasis Keluarga

Pemerintah membutuhkan mitra yang bisa bergerak cepat dan menjangkau langsung ke masyarakat.
Wakil Menteri Dalam Negeri, Ribka Haluk. 
Wakil Menteri Dalam Negeri, Ribka Haluk.

REPUBLIKA NETWORK, SEKITARKALTIM – Wakil Menteri Dalam Negeri, Ribka Haluk membuka Rapat Kerja Nasional X Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) tahun 2025, Selasa.

Ia menegaskan gerakan PKK bagian tak terpisahkan dari strategi pembangunan nasional berbasis keluarga dan masyarakat.

Wamendagri menyebut PKK sebagai gerakan sosial yang lahir dari akar rumput dan telah menunjukkan kontribusi nyata dalam meningkatkan kualitas hidup rakyat Indonesia.

“PKK tumbuh dari bawah dan berbasis partisipasi. Memberdayakan keluarga sebagai unit terkecil namun paling strategis dalam pembangunan,” tegas Ribka, Selasa (8/7/20225).

Ia menggarisbawahi pentingnya kehadiran PKK di tengah tantangan nasional seperti stunting, kemiskinan, ketahanan keluarga, dan transformasi digital.

Ribka juga menekankan pemerintah membutuhkan mitra yang bisa bergerak cepat dan menjangkau langsung ke masyarakat.

Dukungan kepada Gerakan PKK ditegaskan dalam berbagai regulasi seperti Perpres Nomor 99 Tahun 2017, Permendagri Nomor 36 Tahun 2020, dan pedoman penyusunan APBD tahunan yang mengatur sinergi pemerintah daerah dengan TP PKK.

Namun, ia mengingatkan dukungan tidak boleh berhenti di atas kertas. Ia mengajak seluruh pemerintah daerah untuk memberikan fasilitasi konkret, mulai dari kebijakan, anggaran, hingga pembinaan teknis.

“PKK tidak bisa berjalan sendiri. Butuh kolaborasi lintas sektor. Pemerintah, dunia usaha, kampus, LSM, hingga media,” ucapnya.

Ribka juga mendorong penguatan kapasitas kader PKK, baik melalui pelatihan berkelanjutan, regenerasi yang sehat, hingga pemanfaatan teknologi digital dalam pelaporan dan komunikasi.

“Di era saat ini, digitalisasi bukan pilihan, tapi keharusan,” imbuhnya.

Ia menilai PKK juga dianggap berperan besar dalam memperkuat ketahanan sosial, menanamkan nilai kebangsaan dalam keluarga, dan membuka akses masyarakat ke layanan dasar serta ekonomi produktif.

Rakernas X PKK 2025 bukan sekadar forum, tapi menjadi ruang konsolidasi nasional dan tempat berbagi gagasan strategis dalam memperkuat peran PKK ke depan.

Ribka percaya, pembangunan tak hanya ditentukan oleh kebijakan pusat, tapi juga oleh kemampuan mengorganisir partisipasi masyarakat dan PKK adalah contoh nyata dari kekuatan tersebut.

“Saya menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh kader PKK dan penggerak keluarga di seluruh Indonesia. Bersama-sama, kita membangun bangsa dari rumah tangga,” ujarnya.

Yan Andri

× Image