Home > News

Misteri Kematian Diplomat Muda, CCTV Rekam Penjaga Indekos

Polisi telah melakukan pemeriksaan kepada sejumlah saksi. Namun, masih perlu melakukan pendalaman dan mengumpulkan barang bukti lainnya.
Prosesi pemakaman diplomat muda Kemenlu di Pemakaman Bantul, Rabu silam.
Prosesi pemakaman diplomat muda Kemenlu di Pemakaman Bantul, Rabu silam.

REPUBLIKA NETWORK, SEKITARKALTIM – Kasus tewasnya diplomat muda di kamar indekos kawasan Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa (8/7/2025) lalu masih jadi miteri.

Pihak kepolisian masih terus mendalami kasus kematian ini. Fakta demi fakta baru mulai mencuat.

Salah satu fakta baru dalam kasus tewasnya diplomat berinisial ADP (39 tahun) terungkap dalam dua video rekaman CCTV yang diperoleh Republika.

Dalam rekaman tampak, seorang penjaga indekos terkait sempat mengintip ke arah kamar korban sebelum ditemukan meninggal dunia.

Dari video CCTV pertama yang terekam pada Selasa pukul 00.27 WIB, tampak penjaga indekos yang berlokasi di Jakarta Gondangdia Kecil Nomor 22 itu nampak berjalan di depan kamar korban.

Penjaga yang mengenakan sarung dan bertelanjang dada itu sempat terlihat mendekatkan kepalanya ke pintu kamar korban, seperti mengintip.

Penjaga indekos itu juga nampak sedang berbicara dengan seseorang melalui ponsel yang dibawanya.

Dalam video kedua yang terekam pada Selasa pukul 05.20 WIB, penjaga yang sama kembali terlihat membawa sapu melintas di depan kamar korban.

Penjaga itu juga sempat melihat beberapa detik ke jendela di samping pintu kamar korban. Tidak diketahui pasti alasan penjaga indekos itu mengintip.

Apakah menaruh curiga dengan kamar tersebut, atau ada hal lain. Namun yang pasti, dari laporan polisi, korban ditemukan meninggal dunia dalam kamarnya pada sekitar pukul 08.00 WIB.

Saat ditemukan, kepala korban tertutup atau terikat lakban.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi mengonfirmasi adanya aktivitas penjaga indekos di sekitar kamar korban sebelum diplomat itu ditemukan meninggal. Ia mengatakan, penjaga ingin mengecek keberadaan yang bersangkutan atas permintaan istrinya korban.

"Siap bener. Istrinya minta penjaga kos ngecek karena hp suaminya mati," ujarnya, saat dikonfirmasi wartawan, Sabtu (12/7/2025).

Menanti Hasil Pemeriksaan Patologi

Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi mengatakan, polisi masih menunggu hasil pemeriksaan organ dalam secara laboratoris.

Sebab, tim dokter telah melakukan proses pemeriksaan patologi terhadap organ dalam korban. "Kami juga masih menunggu saat ini proses pemeriksaan patologi masih berlangsung," jelasnya.

Ia menjelaskan, pemeriksaan ilmiah itu dilakukan untuk memastikan penyebab kematian korban. Menurutnya, polisi harus mengedepankan proses penyelidikan yang berbasis ilmiah atau scientific crime investigation dalam pengungkapan kasus.

Ihwal kemungkinan adanya racun dalam tubuh korban? Ade juga belum mau menyimpulkan. Ia berujar, pihaknya masih harus melakukan pendalaman untuk memastikannya.

"Nah itu nanti akan didalami. Jadi kami tidak berbicara kemungkinan-kemungkinan, apapun yang ditemukan dari barang bukti. Jadi jenazah ini juga merupakan barang bukti," paparnya.

Ia menyatakan, polisi masih harus melakukan analisis apabila seluruh pemeriksaan telah dilakukan. Setelah itu, hasil penyelidikan baru bisa disampaikan kepada publik.

"Ini dilakukan analisis, dilakukan pemeriksaan secara laboratoris, itu tadi, organ-organ dalamnya, patologinya, nanti hasilnya apa, nanti akan kami sampaikan kemudian," jelasnya.

Diketahui, korban yang merupakan pegawai Kementerian Luar Negeri ditemukan tewas di kamar indekosnya, Guest House Gondia, Jalan Gondangdia Kecil Nomor 22, Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa (8/7/2025) pagi.

Jasad korban pertama kali ditemukan sekitar pukul 08.00 WIB setelah pihak kepolisian menerima laporan dari warga. Berdasarkan hasil pemeriksaan awal di tempat kejadian perkara, korban ditemukan dalam kondisi sudah meninggal.

Saat ditemukan, kepala korban tertutup atau terikat lakban, sementara tubuhnya tertutup selimut di atas kasur kamar nomor 105.

Ade menambahkan, polisi juga telah melakukan pemeriksaan kepada sejumlah saksi terkait kasus itu. Namun, pihaknya masih perlu melakukan pendalaman dan mengumpulkan barang bukti lainnya.

Ia memastikan, polisi bakal menangani kasus itu secara profesional. Karena itu, diperlukan kehati-hatian untuk memastikan penyebab korban meninggal dunia."Jadi mohon waktu, tim masih bekerja," imbuhnya.

Republika

Image
Republika Network

Sekitarkaltim.ID -

× Image