Home > Regional

Perusahaan Energi Italia Bakal Berinvestasi Ratusan Triliun di Kaltim

Investasi yang diminati Eni di Kaltim untuk pengembangan lapangan produksi gas alam di lepas pantai Selat Makassar.
Kilang Minyak di Balikpapan via drone. (Sekitarkaltim.ID)
Kilang Minyak di Balikpapan via drone. (Sekitarkaltim.ID)

REPUBLIKA NETWORK, SEKITARKALTIM – Eni, perusahaan energi multinasional yang berbasis di Roma, Italia dan berdiri sejak 1953, akan berinvestasi di Kaltim.

Nilai investasinya mencapai 10 miliar dolar Amerika Serikat (AS), setara Rp 150 triliun.

Eni bergerak di sektor minyak bumi, gas alam, serta petrokimia. Perusahaan ini termasuk salah satu pemain besar di Eropa dan telah beroperasi di lebih dari 70 negara.

Pemerintah akan mengupayakan agar Eni memberi sebagian participating interest (PI) kepada Provinsi Kaltim. Dengan begitu, dana bagi hasil (DBH) untuk daerah akan meningkat. Serta manfaat ekonomi bisa lebih dirasakan secara langsung oleh masyarakat setempat.

Demikian disampaikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, pada Sabtu. Ia menyampaikan perusahaan energi asal Italia ini telah menyatakan kesiapannya untuk berinvestasi di Benua Etam.

Perusahaan yang bergerak di bidang eksplorasi, produksi, dan pengembangan hidrokarbon, baik di darat maupun lepas pantai itu, akan memulai produksinya di Indonesia pada 2027.

Adapun investasi yang diminati Eni di Kaltim untuk pengembangan lapangan produksi gas alam di lepas pantai Selat Makassar.

“Yakni Blok Jangkrik dan Blok Merakes,” ujar Bahlil saat menghadiri pembukaan Musda Partai Golkar Kaltim. Menurutnya, produksi gas dari kedua blok yang berdekatan itu diyakini mampu meningkatkan suplai energi, baik untuk kebutuhan pasar domestik maupun ekspor.

Ia berujar, di tengah dinamika global yang tidak stabil, dengan meningkatnya eskalasi politik dan konflik di berbagai belahan dunia, investasi dari perusahaan Eropa menjadi sinyal positif bagi perekonomian nasional, khususnya di daerah.

Kata Bahlil, di tengah kondisi global yang memanas, masih ada perusahaan dari Eropa yang mau menanamkan investasi di Indonesia, khususnya di Kaltim.

“Ini kabar baik karena akan mempercepat perputaran ekonomi daerah,” imbuhnya.

Ia menyinggung dampak ketegangan global terhadap dinamika ekonomi, termasuk perang tarif seperti yang diberlakukan Amerika Serikat.

Bahlil kemudian memuji langkah diplomasi Presiden Prabowo Subianto yang berhasil menurunkan tarif dari 32 persen menjadi 19 persen.

Terkait investasi Eni, Bahlil memastikan bahwa proyek tersebut akan berdampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah dan penciptaan lapangan kerja, baik di tingkat lokal maupun nasional.

Republika

× Image