Home > Regional

Studi Tiru, Lampung Timba Ilmu Program Penurunan Emisi Karbon ke Kaltim

Kaltim mendorong pemanfaatan energi terbarukan seperti Palm Oil Mill Effluent.
Pemprov Lampung menimba ilmu ke Kaltim. (Adpimprov)
Pemprov Lampung menimba ilmu ke Kaltim. (Adpimprov)

REPUBLIKA NETWORK, SEKITARKALTIM – Pemerintah Provinsi Kaltim menerima kunjungan studi tiru dari Pemerintah Provinsi Lampung terkait implementasi program penurunan emisi karbon.

Agenda itu dihelat di Ruang Tepian 2, Kantor Gubernur Kaltim, Selasa (30/9/2025), yang juga dihadiri Kepala Inspektorat Provinsi Lampung, Bayana beserta jajaran.

Di kesempatan itu, Asisten Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Setda Provinsi Kaltim, Ujang Rachmad, memaparkan perjalanan panjang Kaltim dalam membangun komitmen pembangunan rendah karbon.

Mulai Deklarasi Kaltim Green 2010, pembentukan Dewan Daerah Perubahan Iklim, hingga keterlibatan aktif Kaltim dalam jejaring internasional seperti Governors’ Climate and Forests Task Force (GCF).

Ujang menjelaskan, berbagai strategi dan regulasi telah disusun.

Antara lain Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (RAD GRK), Master Plan Perubahan Iklim Kaltim 2015, serta penguatan program Forest Carbon Partnership Facility-Carbon Fund (FCPF-CF) yang bekerja sama dengan Bank Dunia.

“Implementasi pembangunan hijau di Kaltim tak hanya berhenti di level kebijakan, tetapi juga melibatkan masyarakat, dunia usaha, dan lembaga swadaya masyarakat,” tutur Ujang.

Pihaknya juga mendorong pemanfaatan energi terbarukan seperti POME (Palm Oil Mill Effluent). Sekaligus memperkuat program perkebunan berkelanjutan.

Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim, Sri Wahyuni mengingatkan urgensi kolaborasi lintas sektor dan keterlibatan masyarakat menjaga hutan dan menekan deforestasi.

Ia menilai hehadiran pihak-pihak yang telah bekerja di tengah masyarakat menjadi sangat penting, termasuk dalam kegiatan kehutanan dan program sosial lainnya.

“Kami juga membuka diri koordinasi lebih lanjut, tak terkcuali soal pelaksanaan FCPF,” tegasnya.

Kepala Inspektorat Provinsi Lampung, Bayana menyampaikan apresiasinya atas keterbukaan Kaltim dalam berbagi pengalaman.

Menurutnya, Kaltim bisa menjadi contoh nyata bagaimana daerah penghasil sumber daya alam mampu menjaga keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan keberlanjutan lingkungan.

Dengan studi tiru, diharapkan sinergi Provinsi Lampung dan Kaltim semakin kuat menghadapi tantangan perubahan iklim, serta mendukung target nasional penurunan emisi gas rumah kaca.

Yan Andri

Image
Republika Network

Sekitarkaltim.ID -

× Image