Perolehan Suara Caleg Error, KPU Balikpapan: Data Sirekap Tak Bisa Dijadikan Acuan
SUARAKALTIM, REPUBLIKA NETWORK – Data perolehan suara untuk calon anggota legislatif DPR RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/ Kota di Kaltim, tampak error. Data yang tertuang di website resmi dalam Realcount KPU, terlihat janggal.
Semisal pada Jumat (16/2/2024) siang, data yang masuk 0,49 persen dari total TPS. Hanya dalam beberapa menit, tiba-tiba sudah 58 persen. Kemudian turun lagi menjadi 41,9 persen.
Begitu pun keanehan pada pergerakan suara caleg.
Misalnya, caleg DPRD Provinsi Abdulloh dan Hasanuddin Masud dari Partai Golkar, dapil Balikpapan. Hasanuddin adalah Ketua DPRD Provinsi Kaltim, sedangkan Abdulloh Ketua DPRD Balikpapan. Keduanya digadang-gadang bakal lolos. Kedua caleg ini untuk sementara, mendapat perolehan suara tertinggi.
Namun, suara Abdulloh sampai pukul 17.50 Wita hanya meraih 3.488 suara dari 847 TPS. Atau 41,38 persen dari total 2.047 TPS.
Adapun Hasanuddin Masud hanya memperoleh 2.892 suara. Untuk perhitungan ideal suara caleg DPRD Provinsi, seharusnya dari ratusan TPS yang masuk, idealnya sudah belasan atau puluhan ribu suara.
Pergerakan suara caleg lain di bawahnya, lebih janggal lagi. Hanya belasan sampai ratusan suara. Seperti caleg dari PDIP, Gerindra, Gelora dan caleg unggul lain. Banyak pula suara dari caleg yang digadang-gadang unggul, tapi suaranya kecil. Tak sedikit yang masih mendapat 0 suara.
Ketua KPU Balikpapan Noor Thoha, mengamini jika data Sirekap untuk melihat data realcount KPU dinilai erorr. Menurutnya data yang masuk di sana tidak valid. Ia meminta agar jangan dijadikan sebagai acuan.
“Data Sirekap KPU, data Realcount di sana jangan dijadikan acuan. Saat ini kami sedang diserang hacker. Sejak dulu Pemilu kita berdasarkan hitungan manual. Sirekap hanya alat bantu bukan acuan,” ujarnya, saat dihubungi media ini, Jumat sore.
Ia mengamini jika data di dalamnya banyak kejanggalan.
“Kami di internal pusing mengatasi masalah ini. Data KPU lagi diserang hacker. Acuan kita tetap hitung manual. Sejak dulu begitu. Kami minta teman-teman media jangan jadikan data itu sebagai acuan,” ujar Thoha.
Data tersebut, lanjutnya, hanya untuk membantu pemantauan. Tapi data tersebut bukan pijakan untuk menjadi acuan semua pihak. “Acuan kita tetap pada hitung manual,” jelasnya.
Rencananya pada Sabtu (17/2/2024), di Balikpapan akan digelar pleno PPK di seluruh kecamatan.
“Hasil pleno di PPK besok, itu hitung manual. Nah itu baru bisa dijadikan patokan sementara,” paparnya.
Rudi Agung