Home > News

Duh, Dipanggil Kejagung Raja Minyak Riza Chalid Mangkir Lagi

Tersangka dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang itu mangkir dari panggilan kedua Kejaksaan Agung.
Ilustrasi, tersangka dugaan korupsi tata kelola minyak mentah, Riza Chalid. (AI)
Ilustrasi, tersangka dugaan korupsi tata kelola minyak mentah, Riza Chalid. (AI)

REPUBLIKA NETWORK, SEKITARKALTIM – Kejaksaaan Agung terus memburu keberadaan raja minyak Riza Chalid lantaran tidak sedang berada di Indonesia ketika ditetapkan sebagai tersangka.

Beneficial owner PT Orbit Terminal Merak, MRC alias Muhammad Riza Chalid telah ditetapkan sebagai salah satu dari delapan tersangka baru.

Ia dijerat kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina Subholding dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) tahun 2018–2023.

Kejagung mengatakan, tersangka Riza Chalid mangkir untuk kedua kalinya dari panggilan sebagai tersangka. Keberadaan bos minyak itu diketahui sedang berada di luar negeri.

“Untuk MRC, penyidik sudah melakukan pemanggilan kedua hari Senin (28/7/2025). Sampai tadi malam, tidak ada kabar yang bersangkutan, baik dari yang bersangkutan maupun dari penasihat hukum,” kata Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung, Anang Supriatna, pada Selasa (29/7/2025).

Untuk langkah selanjutnya, penyidik pada Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus akan menjadwalkan pemanggilan ketiga terhadap Riza Chalid.

Soal waktu pemanggilan, Anang masih belum bisa mengungkapkannya.

Penyidik, lanjut Anang, juga telah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk mendeteksi keberadaan Riza Chalid yang diduga berada di Malaysia.

“Kami sudah melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait. Yang jelas, untuk mendatangkan yang bersangkutan, kami sudah berkoordinasi,” imbuhnya.

Ia juga memastikan, “Penyidik sudah mendeteksi keberadaan semuanya. Cuma, kita tidak bisa ungkap semua karena strategi penyidik,” ucapnya.

Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Imigrasi Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan Yuldi Yusman mengatakan pengusaha minyak itu tercatat berada di Malaysia.

Hal tersebut berdasarkan data perlintasan orang dalam kesisteman aplikasi V4.0.4 Imigrasi.

Riza Chalid tercatat meninggalkan Indonesia menuju Malaysia pada 6 Februari 2025 melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.

Sampai kini belum masuk kembali ke wilayah Indonesia.

Disninyalir Nikahi Kerabat Sultan

Sebelumnya, Masyarakat Anti Korupsi Indonesia memastikan tersangka Riza Chalid berada di Malaysia. Kordinator MAKI, Boyamin Saiman, mensinyalir Riza Chalid telah menikah dengan kerabat Sultan.

Boyamin Saiman di Kuala Lumpur, Sabtu (26/7/2025), menyampaikan pernikahan itu ditengarai telah dilakukan sejak empat tahun lalu.

"Dalam konteks ini saya sudah memastikan Riza Chalid ada di Malaysia, dan diduga sudah menikah dengan orang yang punya kekerabatan dengan raja atau sultan di Malaysia, empat tahun lalu," kata Boyamin.

Karena itu, agar tersangka kasus dugaan korupsi minyak mentah dan kilang ini bisa diekstradisi ke Indonesia, MAKI menyarankan agar Kejagung memohon red notice ke Interpol.

Menurut Boyamin, melalui red notice, kepolisian Malaysia akan tunduk dengan aturan Interpol sehingga memudahkan penangkapan Riza Chalid.

Mohammad Riza Chalid atau dikenal juga dengan Reza Chalid adalah pengusaha asal Indonesia dengan berbagai bidang usaha. Mulai kebun sawit, jus, ritel mode, hingga minyak bumi.

Reza Chalid ditengarai juga memiliki banyak perusahaan. Yakni, Supreme Energy, Paramount Petroleum, Straits Oil dan Cosmic Petroleum.

Semua perusahaan Reza yang berbasis di Singapura didaftarkan di Kepulauan Virgin, sebuah wilayah yang dikenal di seluruh dunia sebagai surga pajak orang-orang kaya.

Melansir Tirto, nama Riza Chalid juga ditengarai ikut bermain dalam pemilihan umum 2014 di Indonesia, sebagai salah seorang pendukung dan penyandang dana Prabowo Subianto dengan membiayai tabloid fitnah Obor Rakyat dan membeli Rumah Polonia yang menjadi markas tim sukses Prabowo-Hatta.

Riza Chalid dijuluki Raja Minyak, sering pula disebut Saudagar Minyak. Julukan The Gasoline Godfather, karena dianggap mendominasi bisnis import minyak via Petral dan kerap dianggap sebagai "penguasa abadi bisnis minyak" di Indonesia.

Nama Riza Chalid menjadi kontroversial karena terkait bisnis perminyakan di Indonesia yang melibatkan Petral, perusahaan milik Pertamina yang berbasis di Singapura.

Republika

× Image