Home > Regional

Gunakan Pertanian Berbasis Digital, Hasil Panen Petani di Tenggarong Naik

Petani Gapoktan Bukit Biru Tenggarong Kukar menikmati peningkatan panen sampai 74 persen.
Drone menebar benih padi di lahan pertanian. 
Drone menebar benih padi di lahan pertanian.

REPUBLIKA NETWORK, SEKITARKALTIM – Petani di Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Bukit Biru, Tenggarong Seberang, Kabupaten Kukar, Kaltim mulai merasakan manfaat penerapan teknologi digital.

Mereka mulai menggunakan teknologi pertanian modern berbasis Bio-Invigorasi, Low External Input Sustainable Agriculture (LEISA), dan digital farming. Hasil panennya terlihat meningkat, saat melakukan panen padi, Jumat (12/9/2025).

Pemanfaatan teknologi seperti drone sprayer hingga benih unggul terbukti mampu meningkatkan hasil panen sekaligus menekan biaya produksi. Para petani menyambut positif inovasi ini.

“Dengan drone sprayer, pekerjaan lebih cepat dan hemat biaya. Hasil panen juga lebih baik berkat benih Bio-Invigorasi,” papar Karsono, Ketua Kelompok Tani Tenggarong Seberang.

Direktur Politeknik Pertanian Negeri Samarinda, Hamka, yang turut hadir dalam panen, menjelaskan adanya peningkatan signifikan hasil panen dari penerapan sistem demplot di berbagai kelompok tani.

“Di Gapoktan Bukit Biru terjadi kenaikan hasil panen hingga 5,3 ton per hektare, sementara di Desa Suka Maju mencapai 7,23 ton per hektare. Jika dipersentasekan, peningkatannya sekitar 74 persen,” jelas Hamka, lewat keterangannya, dinukil Ahad (14/9/2025).

Hamka berujar, pendampingan administrasi dan penerapan teknologi modern tidak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga membuka peluang pendapatan baru bagi petani.

“Efek dari penerapan sistem ini akan memajukan pertanian ke depan sekaligus memperkuat ketahanan pangan di Kalimantan Timur,” ujarnya.

Para petani juga mengapresiasi peran Pemerintah Provinsi Kaltim bersama Bank Indonesia Perwakilan Kaltim yang telah memberikan edukasi dan dukungan sarana-prasarana.

Mereka berharap agar program inovasi pertanian modern ini dapat berlanjut dan diperluas ke wilayah lain di Kaltim.

Sehingga semakin banyak kelompok tani yang merasakan manfaat digital farming dan Bio-Invigorasi.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Kaltim bersama Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kaltim berkolaborasi mendorong transformasi pertanian berbasis teknologi di Kabupaten Kutai Kartanegara.

Kolaborasi ditandai panen demonstration plot (demplot) padi di Gapoktan Bukit Biru, pada Jumat (12/9/2025). Sejumlah inovasi diterapkan, mulai teknologi bio-invigorasi benih, sistem Low External Input Sustainable Agriculture, hingga pemanfaatan digital farming dengan drone sprayer agriculture.

Kolaborasi Pemprov Kaltim dan BI Kaltim dinilai strategis meningkatkan produktivitas pangan lokal sekaligus memperkuat ketahanan pangan daerah.

Wakil Gubernur Kaltim Seno Aji, memberi apresiasi tinggi atas capaian sektor pertanian di Kukar.

Ia menilai tak heran jika Kukar menjadi juara terbaik ketiga nasional dalam Indeks Ketahanan Pangan.

Sebab, sekitar 13.000 hektare sawah atau sepertiga lahan pertanian Kaltim berada di Kukar.

“Teknologi yang dikembangkan, termasuk oleh Politani, akan semakin meningkatkan kesejahteraan para petani,” ujarnya, melalui keterangan resminya, dinukil Sabtu (13/9/2025).

Bupati Kukar, dr Aulia Rahma Basri juga menyampaikan kebanggaannya atas hasil demplot yang dinilai membanggakan. Ia berharap keberhasilan ini dapat diterapkan lebih luas.

“Dengan peningkatan signifikan, kami berharap program ini bisa diaplikasikan secara masal di seluruh wilayah Kutai Kartanegara,” ujarnya.

Yan Andri

× Image