Komunitas Informasi Masyarakat Kaltim Diminta Jadi Penyaring Hoaks

REPUBLIKA NETWORK, SEKITARKALTIM – Komunitas Informasi Masyarakat (KIM) Kaltim, yang menjadi mitra Pemprov, diharapkan bisa menjadi penyaring hoaks di era digitalisasi.
Mewakili Kepala Diskominfo Kaltim, Sekretaris Diskominfo Kaltim, Edi Hermawanto Noor, menyatakan urusan pemerintahan konkuren di bidang Komunikasi dan Informatika salah satunya mengatur tentang kemitraan dengan pemangku kepentingan.
Kemitraan ini menjadi bentuk kerja sama dalam pelaksanaan diseminasi informasi publik.
"Salah satu bentuk kegiatannya Rapat Kerja dan seleksi KIM se-Kabupaten dan Kota di Kalimantan Timur," ujar Edi, lewat keterangan resminya di laman Pemprov, dinukil Jumat (3/10/2025).
Edi menekankan KIM memiliki peran strategis sebagai mitra pemerintah menyebarluaskan informasi pembangunan. Sekaligus menjadi corong aspirasi masyarakat dari tingkat bawah ke atas.
Di era digital saat ini, KIM dituntut tidak hanya sebagai penyampai informasi, tetapi juga sebagai penyaring dan penguat literasi digital.
Hal ini penting mengingat derasnya arus informasi yang sering bercampur dengan hoaks, ujaran kebencian, dan konten negatif lainnya.
Melalui Rapat Kerja, Edi berharap lahir gagasan dan program-program inovatif yang dapat memperkuat peran KIM di tingkat desa, kelurahan, maupun kecamatan.
Adapun proses seleksi KIM ditujukan mendorong semangat kompetisi yang sehat agar muncul KIM-KIM terbaik yang mampu mengelola informasi secara cerdas, bijak, dan bermanfaat bagi masyarakat.
Dengan giatnya pembangunan di Kaltim, khususnya dengan hadirnya Ibu Kota Nusantara, peran KIM menjadi sangat penting.
KIM diharap dapat mengawal, menginformasikan, dan menyebarluaskan perkembangan pembangunan kepada masyarakat agar tidak terjadi kesenjangan informasi.
"Untuk itu, saya mengajak seluruh KIM agar terus meningkatkan kapasitas, memperkuat jaringan, dan berkolaborasi dengan pemerintah daerah maupun komunitas lainnya," pesan Edi.
Yan Andri