Home > News

Sampai Akhir Agustus, Serapan Anggaran Kementerian 2025 Baru 53,8 Persen

Perlambatan realisasi belanja disebabkan banyaknya penyesuaian anggaran.
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa

REPUBLIKA NETWORK, SEKITARKALTIM – Per 31 Agustus 2025, realisasi belanja kementerian/lembaga (K/L) tercatat sebesar Rp686 triliun atau 53,8 persen dari outlook APBN senilai Rp1.275,6 triliun.

Nilai itu terkoreksi 2,5 persen dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp703,3 triliun.

Adapun belanja non-K/L tumbuh 5,6 persen dengan realisasi Rp702,8 triliun atau 50,6 persen dari outlook.

Sedangkan realisasi transfer ke daerah (TKD) mencapai Rp571,5 triliun atau 66,1 persen dari outlook, tumbuh 1,7 persen.

Dengan demikian, total belanja pemerintah pusat (BPP) per akhir Agustus 2025 mencapai Rp1.388,8 triliun atau 52,1 persen dari outlook, tumbuh 1,5 persen dibandingkan periode sebelumnya.

Kementerian Keuangan menyebut lambatnya realisasi belanja K/L pada tahun anggaran 2025 disebabkan banyaknya penyesuaian anggaran.

“Tahun 2025 ini istimewa,” ujar Direktur Jenderal Perbendaharaan Kemenkeu Astera Primanto Bhakti dalam taklimat media, Jumat (3/10/2025).

Ia menjelaskan, penyaluran belanja K/L pada dasarnya tetap berjalan secara reguler, meski kecepatan penyerapan tiap K/L berbeda sehingga tampak adanya kesenjangan.

Namun, untuk tahun ini terdapat sejumlah anomali yang tidak terjadi pada tahun anggaran sebelumnya.

Sebagai contoh, Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) sudah diumumkan sejak November 2024 dan aturan pelaksanaan terbit pada Januari 2025.

Namun, pada Februari 2025 muncul kebijakan efisiensi anggaran yang membuat K/L perlu menyesuaikan kembali rencana masing-masing instansi.

“Mereka melakukan perencanaan lagi, mana yang prioritas dan tidak. Jadi, jadwalnya agak mundur,” jelas Astera.

Selain itu, bertambahnya jumlah K/L serta tantangan geopolitik dan perekonomian global turut menambah hambatan pada realisasi belanja tahun ini.

Meski demikian, Astera optimistis K/L dapat menyerap anggaran secara maksimal menjelang akhir tahun. Optimisme tersebut didasari tren positif realisasi belanja di sejumlah instansi.

Kemenkeu mencatat 12 K/L besar telah melaporkan progres realisasi belanja hingga 80 persen, meski Astera tidak merinci detail K/L yang dimaksud.

“Kami cukup optimistis untuk bisa menyelesaikan belanja K/L tahun ini, kurang lebih mirip dengan pola tahun-tahun sebelumnya,” ujarnya.

Republika

Image
Republika Network

Sekitarkaltim.ID -

× Image