Kaltara Luncurkan Desa Anti Narkoba

REPUBLIKA NETWORK, SEKITARKALTIM – Lembaga Anti Narkoba, BNN Provinsi Kaltara dan Pemerintahan setempat, meluncurkan Desa Anti Narkoba. Program ini bertujuan memperkuat upaya Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) di tingkat komunitas.
Sekaligus mendorong partisipasi aktif masyarakat menciptakan lingkungan yang bersih dari narkotika.
Agenda peluncuran itu dihadiri Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Datu Iqro Ramadhan, yang mewakili Gubernur Kalimantan Utara.
Di momen itu juga dilakukan penandatanganan komitmen bersama dan deklarasi Desa Anti Narkoba. Turut hadir Ketua LAN Kaltara Panji Rahmadan, jajaran Forkopimda tingkat provinsi Kaltara dan kabupaten Bulungan, tokoh masyarakat, pemuda, serta perwakilan organisasi kemasyarakatan.
Peluncruan program Desa Anti Narkoba dihelat di Taman Budaya, Tanjung Palas, Sabtu (22/2/225) malam.
“Desa Anti Narkoba ini bukti nyata sinergi kita melindungi generasi muda dari bahaya narkotika,” ujar Datu Iqro, melalui keterangannya, dikutip di Balikpapan, Selasa.
Ia berharap program ini bisa menciptakan lingkungan sehat, aman, bebas dari narkoba, dan menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia.
Kaltara sebagai daerah perbatasan dengan Malaysia, memiliki tantangan besar karena menjadi jalur rawan peredaran narkotika. Terutama distribusi melalui jalur sungai-sungai kecil yang sulit dijangkau.
Untuk itu, Datu Iqro mengapresiasi kolaborasi pemerintah, BNN, aparat keamanan, sereta masyarakat dalam mendukung pencegahan penyalahgunaan narkotika.
Ia mengingatkan perlu adanya penguatan pengamanan di perbatasan dan keterlibatan aktif masyarakat dalam pengawasan lingkungan sangat penting.
“Terutama memutus mata rantai peredaran narkoba. Selain itu edukasi berkelanjutan kepada generasi muda juga menjadi prioritas,” papar Datu Iqro.
Mengacu data BNNP Kaltara tahun 2024, tercatat 206 orang direhabilitasi akibat penyalahgunaan narkoba. Jumlah ini meningkat dari 126 orang di tahun sebelumnya.
Peningkatan ini mengkhawatirkan, terutama di kalangan pelajar yang rentan terpapar pengaruh negatif.
Datu Iqro mendorong pembentukan Satgas P4GN di setiap kelurahan dan desa. Hadirnya Satgas ini memberi edukasi, deteksi dini, dan melaporkan aktivitas mencurigakan ihwal narkotika.
Ia berjanji, Pemerintah akan mengintensifkan program pencegahan di sekolah-sekolah dan komunitas pemuda. Di sisi lain, Datu juga mengingatkan pentingnya peran keluarga dalam pengawasan dan pembinaan anak-anak agar terhindar dari narkoba.
“Mari kita serukan bersama pada narkoba, kita katakan tidak!,” ajak Datu Iqro.
Yan Andri