Tentukan Awal Ramadhan 2025, Kemenag Akan Pantau 125 Titik Hilal

REPUBLIKA NETWORK, SEKITARKALTIM – Untuk menentukan awal Ramadhan 2025, Kementerian Agama akan melakukan pemantauan hilal (rukyatulhilal) pada 125 titik di seluruh Indonesia.
Pemantauan hilal akan dilakukan pada 28 Februari mendatang. Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag, Abu Rokhmad, menyampaikan hal itu melalui laman Kemenag, dinukil Ahad (23/2/2025).
Rukyatulhilal ini melibatkan para ahli Falak dari Kantor Wilayah Kemenag dan Kemenag Kabupaten/Kota. Sekaligus bekerja sama dengan Pengadilan Agama, Ormas Islam, dan instansi terkait lain.
Menurutnya hasil rukyat hilal dari pelbagai daerah, dan data hisab posisi hilal akan dibahas dalam sidang isbat. Keputusan yang dihasilkan akan menjadi dasar penetapan awal Ramadan 1446 H di Indonesia.
Abu Rokhmad menjelaskan, sesuai perhitungan astronomi (hisab), ijtimak menjelang Ramadan 1446 H diperkirakan terjadi pada Jumat, 28 Februari 2025, sekitar pukul 07.44 WIB.
Pada hari rukyat, ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia ada di atas ufuk dengan kisaran antara 3° 5,91’ hingga 4° 40,96’. Adapun sudut elongasi berkisar antara 4° 47,03’ hingga 6° 24,14’.
Nantinya hasil hilal dan hisab dibahas dalam sidang isbat yang akan dihelat di Auditorium H.M. Rasjidi, Kantor Kementerian Agama RI.
Sidang itu akan dihadiri sejumlah pihak, termasuk perwakilan duta besar negara sahabat, Ketua Komisi VIII DPR RI, Mahkamah Agung.
Hadir pula Majelis Ulama Indonesia, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, sejumlah lembaga terkait. Seperti Badan Informasi Geospasial, Badan Riset dan Inovasi Nasional, Observatorium Bosscha Institut Teknologi Bandung, dan Planetarium Jakarta.
Selain itu, pakar ilmu falak dari organisasi masyarakat Islam, anggota Tim Hisab Rukyat Kemenag. Serta pimpinan organisasi Islam dan delegasi pondok pesantren.
“Sidang isbat bentuk sinergi antara Kemenag, organisasi Islam, serta lembaga terkait dalam menentukan awal bulan Hijriah,” ujar Abu Rokhmad. Keputusan yang diambil diharap dapat menjadi pedoman bersama bagi umat Islam dalam menjalankan ibadah Ramadan.
Dari 125 titik hilal yang akan dipantau, terbanyak di Jawa Timur (29 titik), disusul Sumatera Barat (19), Jawa Barat (11), Jawa Tengah (6), Yogyakarta (4), Jakarta (4), dan lainnya. Adapun pemantauan hilal di Kaltara dan Kaltim, masing-masing hanya dilakukan di satu titik.
Yan Andri